Ndundu Ndake: Tarian Khas Manggarai untuk Menyambut Tamu Istimewa

Ndundu Ndake: Tarian Khas Manggarai untuk Menyambut Tamu Istimewa

Tarian Ndundu Ndake adalah tarian tradisional dari Manggarai, Flores, yang berfungsi sebagai tarian penyambutan tamu terhormat yang menunjukkan keramahan tuan rumah, khususnya oleh perempuan, baik dalam acara penyambutan tamu besar (Tuang Mese) atau dalam acara adat lainnya, di mana tamu akan diajak menari bersama untuk menunjukkan persaudaraan.  Tarian ini ditandai dengan gerakan gemulai dan riang, diiringi suara pukulan gendang dan gong yang khas. Kata “Ndundu Ndake” berasal dari bahasa Manggarai, yaitu “Ndu” yang berarti sapaan lembut untuk wanita dan “Ndake” yang berarti menari dengan lincah atau berlenggak-lenggo, sehingga secara harfiah berarti wanita yang menari dengan lincah atau berlenggak-lenggok.

1. Makna dan kontekstual

  • Penyambutan dan Keramahan: Tarian ini adalah bentuk ekspresi tulus dari tuan rumah untuk menunjukkan rasa hormat, keramahan, dan kehangatan kepada tamu yang berkunjung.
  • Ekspresi Sukacita: Gerakan yang riang dan diiringi musik menggambarkan rasa sukacita dan syukuran atas kebersamaan dalam acara adat atau pesta besar.
  • Simbol Persatuan dan Gotong Royong: Tarian ini mengajarkan nilai persatuan, kerja sama, dan gotong royong dalam masyarakat Manggarai.
  • Kontekstual: Tarian ini dapat ditampilkan dalam berbagai acara, mulai dari upacara pernikahan, upacara adat seperti Congko Lakap (peresmian rumah adat atau mbaru gendang), hingga penyambutan peserta acara besar lainnya.

2. Pelaksanaan

Pelaku:

Secara tradisional, tarian ini dilakukan oleh kaum perempuan, namun seiring perkembangan zaman, kaum pria juga dapat ikut serta untuk memodifikasi gerakannya.

Iringan Musik:

Musik pengiring tarian ini sangat spesifik, hanya menggunakan suara pukulan gendang dan gong, di mana irama dari alat musik ini tidak bisa diubah dan sangat menyesuaikan dengan tarian.

Gerakan:

Gerakannya yang terinspirasi dari bunyi gendang dan gong, biasanya menampilkan gerakan yang riang, gemulai, dan lincah.

Atribut Penari

  • Kain Songke: Ini adalah kain tenun khas Manggarai yang dikenakan seperti sarung dan memiliki pola khusus pada sisi depan dan belakangnya. Kain ini sangat penting dan menjadi bagian dari pakaian adat untuk berbagai upacara adat, termasuk tarian.
  • Selendang Songke: Kain songke yang lebih kecil ini sering digunakan sebagai selendang atau kain upacara, melengkapi pakaian tradisional.
  • Balibelo: Hiasan kepala yang terbuat dari logam, seringkali berwarna keemasan. Balibelo dikenakan oleh perempuan Manggarai untuk acara-acara besar dan juga menjadi bagian dari kostum tarian.
  • Baju (Mbero): Untuk perempuan, baju adat yang umum digunakan adalah mbero atau bisa juga menggunakan kebaya putih. Sementera laki-laki bisa menggunakan kemeja putih polos dan ikat kepala (sapu).
Copyright © 2025 Paket Wisata Sharing Trip Komodo