Pulau Messah adalah sebuah pulau kecil yang terletak di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Pulau ini terkenal sebagai rumah bagi komunitas suku Bajo dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dimana pulau ini dihuni lebih dari 2.000 jiwa. Aktivitas masyarakat sangat terikat dengan laut, di mana kehidupan dan mata pencarian mereka sepenuhnya bergantung pada sumber daya maritim sehingga sebagian besar penduduknya adalah nelayan. Rumah-rumah panggung yang saling berdekatan mendominasi pemandangan pulau, dengan sedikit sekali lahan kosong.
Kehidupan sehari-hari masyarakat Messah berputar di sekitar aktivitas laut. Salah satu daya tarik Pulau Messah adalah keramahan penduduknya. Wisatawan yang berkunjung akan disambut dengan hangat, memungkinkan interaksi yang otentik dan pengalaman budaya yang mendalam. Jaraknya sekitar 10-15 kilometer dari pelabuhan Labuan Bajo dan dapat ditempuh sekitar satu jam perjalanan laut menggunakan kapal wisata. Banyak operator tur di Labuan Bajo memasukkan kunjungan singkat ke Pulau Messah sebagai bagian dari itinerary mereka ke Taman Nasional Komodo, biasanya setelah mengunjungi pulau-pulau ikonik lainnya.
Perkembangan dan Peningkatan Kualitas Hidup:
- Penerangan Listrik: Salah satu perubahan paling signifikan adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang masif. Sebelumnya, pulau ini gelap gulita di malam hari, yang tidak hanya menghambat aktivitas tetapi juga berkontribusi pada kerawanan. Dengan adanya listrik, kehidupan malam di Messah menjadi lebih hidup, aman, dan membuka peluang baru bagi masyarakat.
- Akses Telekomunikasi: Kehadiran menara eNodeB Telkomsel telah menyediakan akses internet 4G. Ini membuka gerbang bagi masyarakat untuk terhubung dengan dunia luar, mendukung pendidikan, dan memfasilitasi komunikasi yang lebih baik.
Daya Tarik Wisata:
- Wisata Budaya: Ini adalah kesempatan emas untuk mengamati secara langsung kehidupan tradisional suku Bajo. Pengunjung bisa melihat aktivitas sehari-hari mereka, seperti anak-anak yang bermain di air, para wanita menganyam, atau para nelayan menyiapkan perahu.
- Interaksi Langsung: Berinteraksi dengan penduduk lokal, mempelajari sedikit tentang budaya mereka dan keahlian mereka. Masyarakat Suku Bajo dikenal ahli dalam memancing, memanah, dan menombak ikan secara tradisional dan ramah lingkungan. Mereka mampu memilih jenis ikan yang hendak diburu, seperti ikan ketambak, kerapu, lobster, udang, atau teripang. Beberapa bahkan menyelam dengan kemampuan luar biasa untuk mencari tangkapan. Selain itu, Suku Bajo sangat terkenal dengan keahlian mereka dalam membuat perahu tradisional, seperti “lepa-lepa” atau “kapal phinisi”. Meskipun kini beberapa kapal phinisi juga beralih fungsi menjadi kapal wisata, awalnya ini adalah bagian integral dari kehidupan maritim mereka untuk berlayar dan mencari ikan. Sehingga pengunjung akan mendapatkan pengetaahuan dan pengalaman yang sangat berharga.
- Panorama Alam: Pulau Messah menawarkan panorama alam yang memanjakan mata, terutama dari atas bukit. Dari sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan di sekeliling pulau, gugusan pulau-pulau Komodo, serta air laut yang biru dan jernih.
Singkatnya, Pulau Messah Labuan Bajo adalah sebuah permata budaya yang menawarkan wawasan unik tentang kehidupan suku Bajo. Kunjungan ke pulau ini tidak hanya memperkaya pengalaman para wisatawan di Labuan Bajo tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang keragaman budaya Indonesia.