Komodo, atau Varanus komodoensis, adalah salah satu hewan terbesar di dunia yang dikenal sebagai spesies endemik Indonesia. Namun, studi terbaru mengungkapkan bahwa asal usul komodo justru berasal dari Australia, bukan Indonesia. Penemuan ini mengubah pemahaman kita tentang sejarah evolusi dan penyebaran komodo.
Sejarah Awal Komodo: Dari Australia ke Indonesia
Komodo adalah spesies purba yang langka dan hampir punah. Habitat alaminya berada di Pulau Komodo, yang merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo (TNK) di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau Komodo terletak di ujung paling barat Nusa Tenggara Timur dan berbatasan dengan Nusa Tenggara Barat. Meskipun kini dikenal sebagai hewan endemik Indonesia, penelitian menunjukkan bahwa komodo berasal dari Australia.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Systematic Biology oleh peneliti dari Australian National University (ANU) menemukan bahwa komodo memiliki hubungan genetik dengan biawak pasir (Varanus gouldii), yang hanya ditemukan di Australia dan selatan Papua Nugini. Penemuan fosil di Queensland, Australia, memberikan wawasan baru tentang asal usul komodo. Studi tersebut menyimpulkan bahwa komodo pernah melakukan kawin silang atau hibridisasi dengan nenek moyang biawak pasir.
Hibridisasi: Bukti Pertama pada Biawak Liar
Temuan ini menjadi bukti pertama kawin silang yang terjadi pada biawak liar. Menurut Carlos Pavón Vázquez, peneliti utama studi tersebut, “Agar bisa kawin, mereka pasti pernah hidup bersama dulu.” Data yang digunakan untuk mendeteksi hibridisasi mencakup morfologi dan gen hewan tersebut. Ini penting karena proses kawin silang terjadi jutaan tahun lalu, yang sulit untuk dideteksi tanpa data genetik dan morfologis.
Studi ini juga mengungkap bahwa komodo telah berukuran besar ketika masih di Australia. Sebelumnya, dikira bahwa komodo tumbuh lebih besar di lingkungan pulau, sesuai dengan teori island rule. Namun, temuan baru menunjukkan bahwa komodo sudah berukuran besar sejak awal, sebelum menyeberang ke Indonesia.
Pergerakan dan Habitat Komodo di Indonesia
Di Indonesia, komodo tinggal di beberapa pulau, termasuk Pulau Komodo, Pulau Rinca, Gili Motang, Gili Dasami, Pulau Padar, dan Pulau Flores. Taman Nasional Komodo dibuat untuk melindungi spesies ini dari ancaman punah. Komodo dikenal sebagai hewan yang aktif bergerak, dengan kemampuan berpindah hingga 11 km dari lembahnya. Namun, mereka cenderung tidak meninggalkan wilayah habitatnya.
Meski dapat berenang, komodo lebih memilih untuk tetap di daratan. Mereka lebih senang tinggal di daerah tempat ia menetas, sehingga lebih nyaman tinggal di Indonesia sebagai spesies endemik. Di sini, mereka berburu kerbau, rusa, dan bahkan manusia jika diperlukan. Gigitan komodo sangat berbahaya karena mengandung racun yang mampu membuat mangsa tak berdaya.
Signifikansi Penelitian untuk Konservasi
Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi konservasi komodo. Menurut Pavón Vázquez, semakin banyak kita tahu tentang biologi komodo, maka semakin baik untuk melindunginya dari ancaman di masa depan, baik dari manusia maupun lingkungannya. Dengan memahami sejarah evolusi dan pergerakan komodo, ilmuwan dapat merancang strategi perlindungan yang lebih efektif.
Selain itu, studi ini membuka peluang untuk mempelajari dampak jangka panjang dari hibridisasi pada komodo dan biawak pasir. Peneliti berharap, temuan ini akan membantu menjaga keberlanjutan populasi komodo di alam liar.
Kesimpulan
Komodo, meskipun dikenal sebagai hewan endemik Indonesia, ternyata memiliki akar sejarah yang berasal dari Australia. Penemuan fosil dan studi genetik telah mengungkap bahwa komodo pernah melakukan kawin silang dengan biawak pasir, sebuah fenomena yang belum pernah tercatat sebelumnya pada biawak liar. Studi ini tidak hanya mengubah pandangan kita tentang asal usul komodo, tetapi juga memberikan wawasan penting untuk konservasi dan perlindungan spesies langka ini.
